Minggu, 01 Agustus 2010

Be Myself In A Week chap 3

Oiya yang chap kemaren itu yang kata kata DUREN TERBANG itu salah ketik. Ngga deng emang saya yang lupa XP. Itu tuh maksudnya PANTAT AYAM bukan DUREN TERBANG, soalnya kan sasuke sama naruto lagi tukeran arwah. Pokoknya gitudeuh, hehe. Tysm buat yang ngingetin, SEMUANYA!

Disclaimer : Naruto, Sasuke, Kakashi buat om Kishi deh! Semuanya buat om Kishi. Karena sebagai fans yang baik benar patuh dan berabakti pada orang tua (?) saya harus menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila (?)

Pairing : still SasuNaru

I hope u enjoy it

Chapter 3

"Welcome to Indonesia," Pramugari di pesawat yang Naruto dan Sasuke naiki sedang memberikan salam kepada penumpang pesawat yang baru sampai di bandara SoekarnoHatta

"Oke, sekarang yang harus kita lakukan adalah cari tempat tinggal," Suara cempreng Naruto memecah keheningan

"Di?" Sasuke balik nanya

"Kolong jembatan,"

"What? Kolong jembatan? Apa jadinya kulit putihku kalau tidur di kolong jembatan? Oh My God! Gimana kalo kulitku belang belang? Gimana kalo aku gatel gatel?" Sasuke menarik napas lalu membuangnya lagi, seraya menambahkan "Hey, Dobe! Aku ini alergi dengan orang susah!" Naruto berusaha memotong ocehan yang bakal menjadi super-duper-mega-power panjang itu. Namun sialnya, belum sempat dia narik napas Sasuke sudah melanjutkan ocehannya "Harga diriku sebagai Uchiha akan jatuh (baca : terjun) dalam sekejap kalo aku tidur di kolong jembatan!

"Sas," Naruto berhasil mengeluarkan suaranya. Tapi sepertinya Sasuke tidak mendengar

"SHIT! Gimana kalo infotainment sampai meliput sebuah topic pembicaraan tentang aku? BAGAIMANA? Bagaimana kalo judul topik itu "Seorang Uchiha tidur di kolong jembatan" SHIT! Mau taro dimana mukaku ha? Udelmu? Udelmu itu kecil, dobe! Ga cukup buat naro mukaku! Huwee hiks hiks, kita harus nyari hotel! Harus.. harus.. har—"

"OI, UCHIHA GEBLEK! SEKARANG LO ITU PAKA BADAN GUE! JADI, MAU LO MAEN SAMA BABI KEK, RUSA KEK, TAPIR, KIJANG, APAPUN, KULIT LO GA BAKAL KOTOR! SOALNYA GUA YANG MAKE BADAN LO! BAKA!" Naruto berteriak, walaupun tipe suaranya masih audiosonik, tapi, kekuatannya sudah sampai 20.000 heartz. Suaranya terdengar di seluruh penjuru dunia, sampai tsubasa yang bermain bola pun pingsan, harry potter yang sedang bertarung dengan voldemort pun langsung mules mules, Troy Bolton yang sedang bernyanyi tiba tiba terkena skot jantung. Semua itu gara gara Naruto Uzumaki *lebe*

"Hem? Masa? Oiya!"

"Duduuuu~l! mau jadi apa konoha kalo generasi mudanya aja begonya ga ketara!"

"Bodo! Nilai Mate gue cepe, dobe!"

"Tau ah! Sekarang kita nyari hotel terus.. tidur," Naruto kembali menunjukkan sikap BIJAKnya

"Mangga muda!" Sasuke meningatkan

"Abis nyari hotel, kita nyari mangga muda," ketika Sasuke terdengar mendengus kecil, Naruto cepat cepat menambahkan "Ga pake tidur,"

"Hn, bagus," Sasuke tersenyum puas "Sekarang nyari hotel dimana?"

"Disini ada bis ga sih?" Naruto bertanya lebih ke pada dirinya sendiri, Sasuke tak menghiraukan

"Taxi!" Sasuke menyetop taxi yang kebetulan lewat lalu menarik tangan Naruto untuk masuk ke dalam taxi

"Jadi, mau kemana?" Supir taxi itu bertanya dengan bahasa inggris yang cukup lancar kepada 2 penumpang di jok belakang. Yang ditanya tampak sama bingungnya dengan si supir taxi. 'Bisa gua kerjain, nih'

"Ke hotel yang deket sini," Sasuke menjawab dengan gaya cuek ala Uchiha seperti biasa. Uchiha is back!

"Hotel Rambutan?"

"Hn, Apa saja,"

Beberapa menit kemudian

"Eh, maaf, ya ade ade. Err, mobilnya mogok, ga bisa jalan deh jadinya." Supir taxi itu berbicara dengan Sasuke beserta Naruto dengan memuka yang amat sangat memelas

"Iya, saya juga tau kalo mobil mogok ga bisa jalan," Sasuke dengan Naruto berbicara bersamaan, *REJEKIAM* Sasuke menambahkan "Jadinya kita turun disini?"

"Err, ga apa apa kan turun disini? Nanti cari taxi lain aja, eum bayarnya setengah aja ya! Jadi 120.000,"

"SERATUS DUA PULUH RIBU? MAHAL BANGET!" Naruto berteriak, kali ni tidak sampai 20.000 heartz, tapi radiasi kuahnya sangat besar

"Eh, iya, sebenarnya ini di b-bogor bukan d-di Jakarta," Supir Taxi itu menjawab dengan nyali super ciut

"JAKARTA SAMA BOGOR JAUH?" Naruto berteriak kembali, frekuensinya 24.000 heartz, jadi, hampir tidak terdengar

"Eh, ga t-terlalu j-jauh. 48 KM kurang lebih,"

"EMPAT PULUH DELAPAN KILO METER KAU BILANG DEKAT? LULUSAN TK YA? ITU JAUH BEG*!" Naruto kembali meneriaki sang supir taxi yang kini sedang menahan air matanya agar tidak jatuh

"Ehh, ngg. Kau tau? Trik, jebakan, orang iseng? Semacam itulah."

"Beraninya k—," Naruto hendak memukul sang supir. Tapi ketika dia sadar apa yang dia lakukan, dia langsung menurunkan kembali kepalan tangannya di samping paha, seraya menggeram "Damn,"

"Hah! Kalau kau tidak punya anak istri sudah kubunuh kau! Nih 120.000," Sasuke segera menengahi

"Kau memberikan uang kepada orang yang menipu kita? Kau gila atau sinting?" Naruto mengomeli Sasuke dengan bahasa jepang seraya menatapnya dengan pandangan kubunuh-kau

"Aku tidak gila atau sinting. Aku hanya ingin memberikan kesejahteraan kepada dia. Aku lihat di internet, katanya, kesejahteraan di Indonesia itu amat sangat minim. Apalagi orang itu sudah tua. Dimana perasaanmu?" Sasuke menjelaskan isi hatinya dengan bahasa jepang kepada Naruto yang dibuat bengong oleh Sasuke. Ileur Naruto sudah keluar setetes

"WOW! Sasuke? Beneran nih? Tadi pagi makan apa?"

"Makan oseng oseng cacing,"

"Iyuuuhh,"

"Hah, lebay! Kita masuk ke dalam yuk!" Sasuke segera berjalan mendahului Naruto, tetapi sesuatu mencoelnya dari belakang

"Arigatou gozaimasu," orang itu –yang ternyata supir taxi tadi—berkata kepada Sasuke dan Naruto

"Heh? Kau? Mengerti bahasa kami?" Sasuke bertanya panasaran seraya melemparkan tatapan penipu-ya-penipu

"Eh, maksudnya, terima kasih banyak." Sang supir taxi cepat cepat menambahkan setelah melihat tatapan Sasuke

"Haaa~h kalau kau mengerti bahsa kami kenapa tidak bilang? Kan kalau begitu aku tidak usah mengomel pakai bahasa inggris. Ribet tau!" Naruto menceramahi si supir dengan bahasa jepang, bahasa sehari-harinya

"Go-gomennasai,"

"Oke kalau begitu, kami pergi dulu," Sasuke mengangkat kelima jari tangannya ke arah si supir. Ia melihat mulut si supir di monyongkan seperti berkata "Yo". Beberapa menit kemudia, Sasuke menyadari kalau ia dan Naruto kesini untuk mencari mangga muda, bukan mengobrol dengan supir taxi, maka itu, setelah Sasuke mengucapkan salam 'dadah', dia langsung menyenggol pinggul Naruto seraya berkata "Mangga muda. Mungkin di gedung di depan kita ini, kita bisa mendapat mangga muda,"

"Oke!" Naruto membentuk jempol dan telunjuk tangan kanannya seperti tanda O

Naruto dan Sasuke membaca plang besar di depan gedung itu BOTANI SQUARE. Plang itu membentuk tulisan BOTANI SQUARE.

"Botani square?" Naruto bertanya kepada Sasuke yang juga tampak takjub melihat gedung itu.

Sasuke juga tampak bingung—dan terkejut. Karena di Konoha tidak ada yang seperti ini.

"Mari kita lihat dari dekat," Sasuke berjalan cepat meninggali Naruto yang masih mengameti pesona si gedung dari kejauhan. Setelah menyadari kalau Sasuke sudah berada jauh di depan Naruto, Naruto segera bergegas menyusul kawan seperjuangannya itu. "Oi! Tunggu dong!"

Sasuke tak menghiraukan Naruto yang berteriak-teriak memanggil namanya dari belakang. Sasuke malah berjalan lebih cepat, karena kalian tahu kan?, kalau dipanggil oleh orang yang edang berteriak itu memalukan. Jangankan di tempat umu, di tempat sepipun memalukan. Setidaknya itulah yang dipikirkan Sasuke.

Sasuke membaca sekali lagi plang gedung itu seraya menggumamkan kata-kata itu "Botani square,"

"Huhahuhah, hh, kamu kenapa jalannya cepat? Kenapa ninggalin aku? Eh, teme kaget juga ya? Katanya Indonesia kesejateraannya minim, kok bisa sih ada gedung segede ini?" Naruto yang sedari tadi berlari-lari menyusul kawannya memang sudah ngos-ngosan. Walaupun larinya hanya kurang lebih 200m, tapi dia berlari dengan kecepatan cahaya (?) jadi harap maklum. "Botani square itu apa sih? Botani itu ilmu tumbuhan, square itu persegi. Jadi botani square itu ilmu tumbuhan yang bentuknya persegi? Aaa~ Indonesia aneh!"

"Bukan, baka dobe! Square itu kan kotak, lihat deh gedungnya, bentuknya kotak, kan? Terus ini itu kan gedung, siapa tau botani itu bahasa Indonesianya gedun," Sasuke menjelaskan dengan sotoy kepada Naruto. Yang mendengarkan malah hanya mengangguk-ngangguk tanda mengerti—dan berpikir,

"Oh, oke kalau begitu. Daripada bingung mendingan masuk," Kata Naruto dengan wajah sumringah ga ketara "Mungkin kita bisa bertemu dengan kawan kecil kita si Mangga muda,"

"Ohia benar, mangga muda! Ayo masuk!" Sasuke segera meninggalkan Naruto diluar sana yang masih sibuk menikmati pesona angin sepoi-sepoi yang belakangan diketahui bernama AC. "Dobe cepet!" Sasuke memberikan isyarat tangannya pada Naruto. Mereka pun masuk ke dalam gedung itu. Dimana-mana kalau masuk bangunan pasti melewati pintu. Sialnya, pintu di gedung itu berhantu! Mengapa berhantu? Karena saat Sasuke dan Naruto memasuki gedung itu, pintunya terbuka sendiri! Aneh kan? Setidaknya itulah yang ada dalam pikiran Naruto. "T-tem, a-ada h-hantu," Naruto mulai mengeluarkan gas metana andalannya.

"Itu bukan hantu! Dan h-hei jangan kentut!" Sasuke menutup hidungnya dengan jempol dan telunjuknya yang menjepit hidung "Kok kamu bisa bisanya kentut sih? Kan kamu make badanku, tapi kok masih bisa kentut? Aku kan kalo kentut diem-diem, jarang pula,"

"Eh? Hehe bisa kerena biasa," Naruto menepuk dadanya dan melempar pandangan kepada semua orang hei-aku-hebat-! Tapi bukannya tepuk tangan yang didapat, malah ekspresi jijik yang dilihat.

"Ayo!" Sasuke terus menggring Naruto bersamanya. Entah ke tempat apa. Tapi Naruto terus mengikuti kawannya itu. Sebenarnya, Sasuke juga tidak tahu dia akan kemana, kakinya yang berjalan sendiri. Setelah beberapa lama berjalan, mereka mendapati sebuah ruangan besar berwarna putih yang dipenuhi makanan. Tampak seperti pasar di konoha, hanya lebih modern, bersih, menarik, dan dingin. Mereka menggumamkan bacaan di plang di atap ruangan itu "Giant," mereka bergumam bersamaan

"Giant? Raksasa?" Naruto bertanya pada Sasuke, yang ditanya hanya mengangkat bahu tanda tak mengerti.

Mereka berjalan masuk melewati barisan orang orang yang tampaknya sedang membayar belanjaan mereka. Sasuke membalik badannya ke arah Naruto seraya berkata "Mangga muda! Kau cari kesana aku kesitu! Kita ketemu disini lagi jam 5."

"ROGER!" Naruto memberi hormat pada Sasuke, lalu, segera meninggalkan tempat itu. Tak diherankan lagi, Naruto langsung bergegas ke arah AREA MAKANAN.

Naruto POV

Mangga muda itu makanan, kan? Ya, jadi, kita carinya di area makanan dong! Masa cari di area alat tulis, kan ga lucu! Oke, sekarang harus cepat-cepat cari mangga muda! Jam 5 berarti satu setengah jam lagi. Tapi di bagian mananya ya, si mangga muda itu beristirahat? Carinya random sajalah.

Oke, sekarang aku sudah di area makanan. Hem, dimana ya si manga muda itu? coba aku cari di bagian sini. Gery coklut, Gery saluut, Gery pasta 'yang selanjutnya pasti gery mangga muda," pikirku, tapi aku salah! Ternyata yang selanjutnya adalah gery.. MEISES! "ARRRRGGGHHH FRUSTASI!" aku berteriak sekencang-kencangnya. Lalu, berlari bak Aishwarya Rai yang ditampol Shakhrukh Khan. Berlari dengan gaya slow motion sambil menutup muka yang berlinangan air mata. Semua mata tertuju padaku. Bukan karena aku menjadi miss Indonesia atau sepupunya Masashi Kishimoto, tapi karena mereka sudah terlena dengan pesonaku saat aku menangis.

Sasuke POV

Mangga itu makanan ibu hamil kan? Berarti, aku harus cari di area perlengkapan bayi. Akhirnya keremu juga area bayi. Sekarang tugasku hanya mencari benda lonjong berwarna hijau. Ya, hanya itu. Tak susah kan?

Mari aku lihat, disini ada.. dot? Pipet? Pampers? Peniti super besar? Untuk apa peniti super besar? "Ugh, sakit perut. Kamar mandi, kamar mandi," aku mendengus. Memang perutku tiba tiba mules. Mungkin penyebabnya adalah pizza kecoak yang kumakan kemarin. Setelah bebera detik kemudian, aku sudah berada di luar giant, dan mulesku semakin menjadi-jadi. Kutanyakan pada tukang pel di depan giant "Excuse me, where is the bathroom?" lalu, orang itu hanya menunjuk-nunjuk arah menuju kamar mandi. 'Mungkin dia tidak bisa bahasa inggris,' pikirku. Setelah berdialog singkat dengan si tukang pel, aku langsung berlari dengan kecepatan 301km/detik. Tidak sampai sedetik, aku sudah sampai di depan pintu kamar mandi pria. Dan "Aaaaahhh~" desahku. Setelah puas, aku memakai celanaku kembali lalu bergegas dari kamar mandi itu menuju giant. Saat keluar dari kamar mandi, aku melihat sebuah pintu yang ada gambar ibu yang sedang menyusui anaknya. Nama ruangan itu adalah "lactation room" ruangan menyusui. Mungkin disana aku bisa bertemu dengan si mangga muda.

"Langkah pertama, kedua, ketiga, keempat… langkah terakhir meunuju mangga muda, bersiap siaplah, Sasuke!" setelah merasa cukup dekat, aku buka pintu itu. Dan, ternyata… WOW! OUCH! PRANG! PYAR! MEONG!
aku dipukuli oleh ibu-ibu itu. Ibu-ibu yang sedang menyusui anaknya. Jangan Tanya kenapa aku dipukuli. Hh, mataku—mata Naruto—bengkak. Tak apalah. Kulihat jam di tangan kiriku sekali lagi. Jam 5.05. Dobe pasti sudah menungguku. Hem harga diriku… terjun

Normal POV

"Tem, tadi kemana, sih? Capek tau berdiri kayak orang gila disini!" Naruto seperempat berteriak di kuping kiri Sasuke. Membuat Sasuke pengang setengah.

"Nunggu 5 menit doang sewot,"

"Oh gitu? Jadi kalau aku nunggu disini dari jam 5 sampai jam setengah 6 itu 5 menit? Baru tau aku," Naruto memeletkan lidahnya ke arah Sasuke sambil melempar pandangan kau-pintar-atau-tidak-?

"Sekarang jam 5.05 bisa liat jam ga sih?" sahut Sasuke tak kalah sewotnya,

"Eh, WOOOII!" Naruto melepaskan jamnya dari pergelangan tangannya seraya memberikannya pada Sasuka "Jarum panjang di 6, jarum pendek di 5. Pukul 5.05,"

"Jamnya rusak,"

"JAM PUNYAMU YANG RUSAK!" kini Naruto berteriak di kuping Sasuke. Semua pengunjung menoleh da bergidik ke arah Sasuke dan Naruto. Begitu juga dengan pengunjung yang sedari tadi memperhatikan mereka meributkan JAM. Dia adalah gadis berambut pink yang kini duduk di bangku kelas 7 di salah satu smp favorit di Bogor.

"Jangan teriak, bisa?" gadis pink menyembur Naruto

"Eh, siapa kau? Ikut campur," Sasuke berkata sinis pada si gadis

"Perkenalkan," gadis pink itu menjulurkan tangannya ke arah Sasuke dan Naruto "Aku Sakura Haruno. Aku mengerti omongan kalian karena aku juga pernah tinggal di Konoha, salam kenal." Kini gadis itu menggoyang-goyangkan uluran tangannya guna disambut baik oleh 2 remaja di depannya itu. Naruto (dalam wujud Sasuke tentunya) membalas uluran tangan itu pertama kali seraya menyebutkan namanya, disusul Sasuke.

"Kuharap kita bisa berteman baik," gadis itu –Sakura—mengeluarkan cengiran lebarnya kepada dua teman barunya. Tak lama kemudian, dia tersentak, seperti teringat sesuatu. "Oke, aku harus pergi, kita bisa kan bertemu di lain waktu? Dadah,"

Sasuke dan Naruto menjawab hamper bersamaan "Hn, dadah." Kali ini Sasuke yang tersentak. Lalu buru-buru berkata pada Naruto "Tempat tinggal, kita tinggal dimana?"

"Kolong jembatan," jawab Naruto tanpa dosa

"Jangan bercanda! Tadi supir taxi itu bilang, kalau dia akan mengantar kita ke hotel rambutan. Mungkin hotel rambutan di sekitar sini. Ayo, dobe kita pergi! Percuma, tak ada mangga muda disini,"Sasuke menarik tangan Naruto menuju pintu keluar Botani Square. Lalu segera mencari taxi yang lewat dan menyetopnya.

"Kemana?" Tanya si suir taxi dengan bahasa inggris yang agak terbata-bata

"Hotel Rambutan," Sasuke menjawab asal, sekenanya

"Oke!"

Setelah kira kira 10 menit, mereka sudah sampai di tujuan.

"Ini dia! Hotel Rambutan!"

TBC

Oh oh oh maaf banget, maaf, maaf, bermilyar milyar maad. Ceritanya gaje, abal, OOC lagim udah gitu TELAT UPDATE! Abis mama lagi ketagihan maen fb jadinya kompi dikuasai mama. Sekali lagi maaf!

oiya ini belum sempet di edit, jadi kalo ada typo ya maaf

BONUS

Yumifasola : ngerjain tugas bikin taplak meja yu!

Livirapicok + hanaya + Carkar + lalala~ : yang mana?
yumifasola : yang gulung gulung kalender itu lo!

Carkar : oiya baru inget

Livirapicok : nih gulung ris!

Hanaya : yo

Beberapa menit kemudian

Lalala~ : udah selesai kan? Sampahnya kubuang ya!

Yang lain : iya

Livirapicok : tadi yang gulung gulungannya mana?

Lalala~ : eh?

Hanaya : kebuang bukan?

Lalala~ : engga kok

Yumifasola : cari di tempat sampah

Lalala~ : eh kebuang ternyata

Yang lain : AMBIIIIL!

#pickonereaders RnR or die?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar