Minggu, 01 Agustus 2010

Be Myself In A Week chap 2

Dedikasi buat zu, sebagai review pertama di fic pertama di chap pertama. Yaudah deh langsung aja, author lagi males ngebacot

Disclaimer : Naruto punya om Kishi, Sasukenya juga punya om Kishi, tapi Kakashinya punya Author, *A : kakashi buat saya, yah? _ MK : tentu saja – _ A : sikasik yey om Kishi bae _ MK : tidak _ A : huwaa jahat*

Pairing : still SasuNaru

I hope u enjoy it

Chapter 2

PERUM. KYUUBI ASRI BLOK C3 NO.9

"Berita selanjutnya, rapat sidang NKK(1), yang bertopik "Meminimalkan Jumlah Penduduk Negara", berakhir dengan keputusan akhir, MEMAKSA SEMUA IBU HAMIL UNTUK MENGUGURKAN KANDUNGANNYA. Berikut liputannya—"

"WTF! Negara apa ini? Masa semua ibu hamil disuruh aborsi? Damn!"

Sasuke (yang sekarang berada di tubuh naruto) merasa takjub (baca : kaget) karena berita yang baru ditontonnya di rumah Naruto mengatakan bahwa SEMUA IBU HAMIL DIPAKSA ABORSI! Dan itu berarti SASUKE DAN NARUTO TIDAK BISA KEMBALI KE WUJUD SEMULA!

"Geez!" Sasuke mendesis, hampir tidak terdengar, Tapi cukup terdengar oleh kakaknya Naruto –Arashi—yang duduk bersebelahan dengan Sasuke di sofa.

"Eh, Nar, ngomongnya jangan kasar! Bilangin mama baru tau!" kakak Arashi tidak tau kalo sebenernya yang sekarang di tubuh Naruto itu Sasuke, jadi, kakak Arashinya marah ke Sasuke tapi nyebutnya Naruto

"Terserah," Sasuke menanggapi dengan sikap dingin

Setelah kata "terserah" itu, Sasuke pergi meninggalkan Arashi yang masih duduk anteng di sofa sambil nonton TV

Di kamar, Sasuke menyibukkan diri dengan bernyanyi untuk membuat hatinya cerah –secerah cuaca di luar yang seakan tersenyum—namun gagal. Sasuke akhirnya berdiri dari tempat duduknya beberapa saat yang lalu, kemudian, dia meraba-raba sarung bantal orange milik Naruto. Dan, Yay! Sasuke berhasil menemukan suatu penemuan baru. Ponsel BlackBerry onyx (2) yang kini sudah berada di tangannya! Oh yeah!
*readers : penemuan?_ Author : Penemuan_readers : ponsel itu udah lama ditemukan oleh para penemu, cacat! Autis!_Author : penemu udah pernah nemuin BB onyx yang ditempel selotip, dan keypadnya ada stiker berbentuk logo band MCR?_readers : penemu tidak menumakan barang langka—dan hampir punah—itu, tapi— _ Author : kalau penemu ga pernah nemuin gituan, beararti penemu BB itu yang pertama kali itu Sasuke, berarti Sasuke adalah penemu, WAHAHAHA _ readers : whatever*

Sasuke sempat menimbang-nimbang sebelum akhirnya dia memutuskan untuk memencet beberapa kombinasi nomer, kemudian dia menempelkan Onyx (2) itu di kupingnya

Tuut.. tuutt..

PERUM. CHIDORI INDAH BLOK B9 NO.37

Naruto (yang sekarang ada di tubuh Sasuke) sedang sibuk bermain main dengan barang barang –yang menurutnya—canggih. Tapi aktivitas bernorak-norak ria itu dihentikannya saat dia mendengar dering ponselnya di meja kecil dekat tempat tidur.

"Halo?" Naruto berbicara dengan seseorang di seberang yang menelponnya

"Halo, Doba, gua ada berita nih," suara itu terdengar cemas

"Hem? Siapa nih? Teme? Eh seenaknya ya manggil gua Dobe, lu sendiri Teme!"

"Eh, gua serius," suara itu –yang ternyata suara Sasuke— terdengar cemas kembali

"Apaan sih? Lebe amat," Naruto juga merasa cemas, namun, ditutupinya, "Kenapa?" tanya cowok pirang itu sekali lagi

"SEMUA IBU HAMIL DIPAKSA ABORSI," Sasuke berteriak di ponselnya

"What? Nani? Appuuaa? Demi apa? SHIT! Berarti gua ga bisa punya ade lagi dong? Huwee padahal kan gua pengin banget punya ade, huwehuwe," Naruto lebay –setidaknya itu yang dipikirkan Author—

"Huwaduh bukan itu, dobe! Lu ga ngerti ngerti, ya!" Sasuke berteriak sekali lagi di depan ponselnya, membuat Naruto terlonjak kaget

"Apa dong?" Suara Naruto terdengar biasa saja, padahal kan barusan nangis,

"KITA GA BISA KEMBALI LAGI KE WUJUD SEMULA!" Sasuke kembali berteriak

"Kenapa ga bisa?" Naruto memasang tampang begonya yang selalu dipakai saat pelajaran Matematika

"Dobeee, kita kan harus makan mangga muda bekas ibu hamil kalo mau kembali ke wujud semula! Kalo ga ada ibu hamil, berarti ga ada mangga muda bekas ibu hamil, dong!" Sasuke menjelaskan dengan gemas, gemaaas

"OIYA! Terus gimana dong, tem?" Naruto kembali memasang tampang begonya

"Ya hijrah dari sini ke Negara lain dong, Dob! Gimana sih?" Sasuke mulai geram dengan sikap Naruto yang seperti itu

"Hijrah? Ke?" Tampang bego mode : STILL ON

"Eum, itu.. ke.." Sasuke terdengar sama bingungnya dengan Naruto

"Ke.. China?" Naruto berusul, namun segera dibantah Sasuke

"Aku takut kalo ke China, dob."

"Kenapa?" Naruto tampak bingung—dan cemas. Mungkin saja Sasuke pernah mengalami hal buruk di China, atau mungkin keluarga tersayangnya meninggal disana, atau apalah yang membuat Sasuke begitu takut pergi ke China. Kecemasan Naruto bertambah saat dia mendengar desahan Sasuke di ponselnya

"ehh,"

"Kenapa? Jangan membuatku cemas begitu, Teme!" Naruto setengah berterak di corong suara ponselnya

"Ehh, sebenarnya.."

FLASHBACK

"Kenapa nonton di kamarku? Di kamar sendiri saja! Aniki sedang nonton apa?" Sasuke menanyai kakaknya yang sedang menonton Sesuatu. Sesuatu yang tidak jelas

"Jawaban untuk pertanyaan pertama, kau lupa ya? Kemarin paman datang,pamanku dari desa. Dibawakannya rambutan,pisang dan sayur mayur segala rupa. Bercrita paman tentang ternaknya. Berkembang biak semua." Itachi KEDENGARAN seperti bernyanyi

"Nyanyi?" Sasuke bergidik diselingi dengan banjir sweatdrop

"cebok! Yah, seperti yang kamu tau. Paman datang. Membawa sayur mayur. Bawa ternak, pula. Ternaknya disimpan di kamarku. Jadi mulai hari ini sampai minggu depan kita sekamar Sasuke!" Itachi tampak bersemangat sambil mengacungkan jari jempolnya dan nyengir lebar. Itachi terlihat seperti cloning Rock Lee

OMG

"Dan untuk pertanyaanmu yang kedua, ini namanya film shaolin, otoutoku sayang. Film shaolin ini dari Negara yang disebut China. Kau lihat? Orang itu, yang sedang menendang lawannya bertubi tubi? Itu namanya Jet Lee. Dia jago sekali dalam hal bertarung. Siapa pun orang Jepang yang datang ke China, pasti akan dibabat habis oleh Jet Lee," Nada bicara Itachi terdengar serius, padahal dia hanya bergurau. Tapi Sasuke kecil yang tidak tau apa-apa malah menganggapnya serius, dia mendesis pelan "Huwaduh,"

END OF FLASHBACK

"Ah? HAHAHA, lalu kau percaya dengan Anikimu?" Naruto tak sanggup lagi menahan tawanya

"Iya, dan itulah alasannya aku takut ke China. Aku takut pada Jet Lee," Sasuke mengakui. Namun, nada bicaranya bukan menandakan kalau dia malu, melainkan meratapi

"Percayalah padaku, Jet Lee tidak akan memukulmu, oh salah, dia tidak akan menyentuhmu, Uchiha baka teme! Anikimu jelas jelas berbohong," Naruto menjelaskan, namun masih terdengar suara bergetar—yang menandakan tawa— masih terpeta jelas di nada bicaranya, walaupun Naruto sudak bersikeras menahan tawanya

"Jangan menahan tawa, Dobe!" Sasuke cepat cepat menambahkan ketika terdengar suara seperti "HAH~" yang kedengaran seperti lawan bicaranya akan tertawa lagi. Lebih keras malah "Dan jangan tertawa!"

"Ehem," Naruto berdeham. Dan dengan sukses menghentikan tawanya itu. Lalu Naruto menambahkan lagi "Lalu kemana?"

"Hawaii?" Kini Sasuke yang berusul. Tapi kini gilaran Naruto yang menyanggahnya

"Aku sih pingin ke Hawaii," Naruto berkata seakan dirinya cemas,

"Lalu?"

"Aku sih pingin ke Hawaii. Tapi sayangnya aku ga bisa nari hula-hula," terdengar nada kecewa dari Naruto

"Hhh," Sasuke mendesah, lalu tiba-tiba ide brilliant tiba tiba saja menyelinap masuk ke otaknya "Indonesia?"
"Hem?" Naruto terdengar bingung

"Indonesia," Sasuke mempertegas, "Kita akan ke Indonesia, kira-kira err, lusa?"

"Indonesia? Lusa? Jangan membuang-buang waktu! Kita berangkat besok saja!"

"Kalau begitu, kau beritahu pelayanku untuk segera memesan tiket menuju Indonesia 2 buah," Sasuke memberitahu "Bilang saja tiketnya untuk dirobek-robek oleh sepupuk—"

"Dirobek-robek? Hei, kamu kira tiket pesawat itu kertas daur ulang?" Potong Naruto

"Tunggu jangan memotong," Sasuke langsung memberikan penjelasan pada Naruto "Aksi sobek- merobek tiket pesawat dalam keluarga Uchiha sudah biasa, Naruto. Adik sepupuku, Sasame, suka sekali merobeknya kecil kecil lalu disusun lagi menjadi gambar tidak jelas. Tapi, kelakuan Sasame menguntungkan kita! Kita jadi punya alasan untuk membeli tiket ke Indonesia. Lalu, kau bilang pada ibuku kalau besok sampai beberapa hari kedepan kau akan menginap di rumah Sai. Kau bilang saja, kalau kau butuh suasana baru, untuk belajar maksudku. Ibuku pasti mengerti. Dia akan membolehkan kau pergi ke rumah Sai. Mengerti?"

"Mengerti," Tegas Naruto. Tangannya diangkat ke kepala, seperti prajurit sedang memberi hormat pada jendralnya. Tapi tetap saja Sasuke tidak melihat tangan Naruto

"Bagus. Tadi aku yang meneleponmu." Sasuke melirik ke jam dinding –yang sudah menunjukkan pukul 8 malam— sebelum ia melanjutkan kata katanya di ponsel" Mungkin sekarang pulsaku tinggal 25000 (3), kau sudah mengerti tugasmu, kan? Kalau begitu aku tutup teleponnya. Besok kita bertemu di taman komplek dekat rumahmu, jangan lupa! Oiya, kau bawa baju-bajuku untuk kupakai, sekali lagi, JANGAN LUPA!"

"Ngerti kok, yaudah, sampai ketemu," Naruto mengucapkan salam perpisahannya pada sasuke

"hn," Sasuke membalas dengan nada datar seperti biasa, lalu keduanya menekan tombol "reject" kemudian, Naruto segera memesan tiket melalui pelayannya—pelayan Sasuke—

PERUM. KYUUBI ASRI BLOK C3 NO.9

Sasuke berusaha membujuk kakak Arashi untuk tidak memberitahu ibunya Naruto kalau tadi dia menelepon orang –yang rupanya Naruto—memakai BB onyx. Kakak arashi menduga kalau Sasuke (dalam wujud Naruto) telah mencuri ponsel milik orang lain. Akhirnya Sasuke berasil membujuk Kakak Arashi setelah Sasuke memberikan Kakak arashi cokelat Toblehron, yang terkenal paling mahal seantero kecamatan.

"Wah! Dapet uang darimana? Ah bodo yang penting dapet cokelat, makasih ganteng!"

"Iyuuhh," Sasuke (dalam wujud Naruto) mendesah keras-keras

"Hahaha, ga akan kuaduin ke mama kalo kamu punya Onyx. Trims cokelatnya!"

"hn," Sasuke berhasil membujuk Kakak Arashi. Itu artinya tidak ada lagi yang akan menyadari keberadaan Onyxnya

-ESOKNYA-

TAMAN PERUM. KYUUBI ASRI

Sasuke mencari-cari Naruto yang belum datang juga. Padahal tadi pagi mereka sudah bercakap-cakap via telepon. Mereka sudah janjian di Taman pukul 14.00. Mengingat mereka akan take-off pukul 18.30. Sasuke sudah mulai gelisah saat dia melirik jam tangannya, pukul 14.03, tapi Naruto belum datang juga. Sasuke segera menarik kopernya –koper Naruto—ke bangku taman terdekat. Setelah sekitar 5 menit menunggu, Sasuke melihat sesuatu seperti duren terbang di sisi taman, dia segera menghampiri sosok itu seraya berakata "Mana tiketnya?" sebagai pengganti kata "halo"

"Eh, Tem! ada di koper," Naruto menjawab

"Hn,"

"Kulihat sepertinya kau sekarang sudah mulai hemat. Hemat ngomong maksudnya. Kau masih malu padaku tentang Jet Lee, itu?" Naruto tertawa keras, Sasuke tampak merona merah karena malu. Namun beberapa saat kemudian, Sasuke sudah menyatukan dirinya dengan tawa Naruto. Dia ikut tertawa bersama Naruto. Beberapa waktu mereka habiskan hanya untuk tergelak bebas dibawah awan yang berarak riang sambil mengeluarkan senyum terindahnya pada 2 anak beranjak remaja yang kini tengah tertawa *halah*

"Siap berangkat?" Naruto mengacungkan jempolnya pada Sasuke. Tentunya setelah dia berhasil mengontrol dirinya

"Hn, tentu saja!" Sasuke menyahut

"Ayo berangkat,"

Mereka akhirnya berjalan menuju kebahagiaan di suatu Negara, bernama Indonesia. Kebahagiaan karena mungkin disanalah tempat mereka akan menjadi diri mereka sendiri.

TBC

Lalalalalala~

NKK itu singkatan dari Negara Kesatuan Konoha, haha ngarang banget. Soalnya kan kalo di Indonesia NKRI gitu kan, WAHAHA,ngautis ge

BB Sasuke typenya Onyx, Mata Sasuke juga onyx, biar serasi makanya kubuat serasi(?)

Pulsa awal Sasuke : 80rb-an. Tau kan? NELEPON MAHAA~L

Aaaaaa~h akhirnya selesai juga wkwk, updatenya lama ya?

Makasih icha, april, yang sudah memaksa saya untuk segera mengupdate fic saya. Tangan saya capek banget lo. Makasih ya! *litotes* becanda. Eh Icha sama april bikin account di fanfic dong biar bisa review fict saya haha

BONUS

Hanaya : apaan tuh? UNO?

Carkar : iya, main UNO yu!

Hanaya : cuman ber 2 ga asik, ber7 yu!, eh main UNO yuu! teriak

Livirapicok + yumifasola + riweuh + raratomtom + lalala~ : IKUTAAAN

beberapa menit kemudian..

Carkar : +2

Hanaya : +2

Yumifasola : aku +2nya 3 dong

Livirapicok : aku mah ga ada +2

Hanaya : ambil 10 kartu, MWAHAHA

Livirapicok : eh ada deng

Riweuh : +4

Lalala~ : aku juga ada +4

Raratomtom : nih +4

Carkar : yaelah +4 nih

Hanaya : aku +2nya ada 2

Yang lain : GA BISAAA!

Hanaya : hn?

Yumifasola : ambil 30 kartu sana

Yang lain : MWAHAHAHA

Hanaya : *pundung di pojokkan*

#pickonereaders RnR or die?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar